Seobaru.com– Manfaat Utama dari Pengolahan Kacang Kedelai Menjadi Tempe. Selain untuk meningkatkan nilai mutu gizi yang terkandung di dalam kedelai, olahan kedelai menjadi tempe ini juga memiliki keuntungan untuk mempermudah zat-zat gizi tersebut dicerna dan diserap oleh tubuh manusia dengan maksimal.
Selain itu juga fermentasi ini dapat menjadikan rasa tempe menjadi lebih enak, maka tak heran jika makanan satu ini menjadi makanan favorit orang-orang.
Kedelai ialah salah satu komoditi pangan utama setelah padi dan jagung. Kedelai merupakan bahan pangan sumber protein nabati utama bagi masyarakat. Kebutuhan kedelai dari tahun ke tahun terus meningkat. Kedelai sangat di butuhkan untuk memenuhi kebutuhan protein yang murah bagi masyarakat dalam upaya meningkatkan kualitas SDM indonesia.
Apa Manfaat Utama dari Pengolahan Kacang Kedelai Menjadi Tempe
Tempe merupakan salah satu produk fermentasi kedelai tradisional yang cukup terkenal, dengan menggunakan jamur Rhizopus oligosporus. Tempe mempunyai daya simpan terbatas, jika terlalu lama di simpan tempe akan membusuk.
Hal ini di sebabkan oleh proses fermentasi yang terlalu lama akan menyebabkan degredasi protein lebih lanjut sehingga terbentuk amoniak, amoniak ini yang menyebabkan munculnya bau busuk.
Dengan proses fermentasi menjadi tempe, nilai gizi hasil olahan ini bertambah baik, karena pada proses fermentasi dapat mengurangi kandungan antitripsin dan asam fitat yang dapat memperlambat penyerapan protein.
Fermentasi dalam pembuatan tempe ini adalah perubahan kimia dalam bahan makanan yang disebabkan oleh enzim dari kedelai yang mengandung enzim lipoksidase. Bahan pangan umumnya merupakan medium yang baik untuk pertumbuhan berbagai jenis mikroorganisme.
Tempe mengandung berbagai nutrisi yang diperlukan oleh tubuh seperti protein, lemak, karbohidrat, dan mineral. Zat gizi tempe lebih mudah dicerna, diserap, dan oleh dimanfaatkan tubuh. Hal ini dikarenakan kapang yang tumbuh pada kedelai menghidrolisis senyawa-senyawa kompleks menjadi senyawa sederhana yang mudah dicerna oleh manusia.
Fermentasi juga merupakan suatu proses metabolisme yang menghasilkan produk-produk pecahan baru dan substrat organik karena adanya aktivitas atau kegiatan mikroba. Fermentasi kedelai menjadi tempe oleh R. Oligosporus terjadi pada kondisi anaerob.
Hasil fermentasi tergantung pada fungsi bahan pangan atau substrat mikroba dan kondisi sekelilingnya yang mempengaruhi pertumbuhannya. Dengan adanya fermentasi dapat menyebabkan beberapa perubahan sifat kedelai tersebut. Senyawa yang dipecah dalam proses fermentasi ini adalah karbohidrat.
Makanan ini terbuat dari kacang kedelai, penuh gizi
- Tahu.
- Kecap.
- Tauco.
- Miso.
- Tausi.
- Natto.
- Oncom.
- Susu kedelai.
- Kembang tahu.
- Gochujang.
Selain meningkatkan mutu gizi, fermentasi kedelai menjadi tempe juga mengubah aroma kedelai yang berbau langu menjadi aroma khas tempe.
Tempe segar mempunyai aroma lembut seperti jamur yang berasal dari aroma miselium kapang bercampur dengan aroma lezat dari asam amino bebas dan aroma yang ditimbulkan karena penguraian lemak makin lama fermentasi berlangsung, aroma yang lembut berubah menjadi tajam karena terjadi pelepasan amonia.