seobaru.com – Hallo sobat seo, Pada artikel kali ini admin akan membahas terkait dengan yang sekarang ini banyak diperbincangkan yaitu ” Bisnis Keluarga Akidi Tio Penyumbang Rp 2 Triliun “.
Baru-baru ini seorang pengusaha Akidi Tio menjadi perbincangan banyak orang usai keluarga besar menyumbang uang sebesar Rp 2 triliun untuk penanganan wabah Covid-19 di sumatera selatan (Sumsel).
Keluarga besar almarhum Akidi Tio menyerahkan bantuan secara simbolis kepada Kapolda Sumses Irjen Pol Prof Dr Eko Indra Heri, pada Senin 26 Juli. Nah, berikut ini profil dan perjalanan bisnis dari mendiang Akidi Tio.
Almarhum pengusaha Akidi Tio lahir di Langsa, Aceh Timur bersama dengan anak-anaknya. Almarhum merintis usaha di Aceh dengan mengelola pabrik limun soda dan ia merupakan pengusaha di bidang usaha perkebunan dan bangunan.
Sosok keluarga dari Almarhum Akidi Tio diungkap oleh dokter Hardi Dermawan. Hardi adalah dokter keluarga Akidi dan menghubungkan niat memberi bantuan kepada Kapolda Irjen Eko Indra Heri.
Dr Hardi berkata, almarhum dan keluarga sering memberikan bantuan salah satunya menyumbang kepada panti jompo. Saat pandemi seperti ini keluarga juga sering memberikan bantuan kepada orang-orang yang sedang isolasi mandiri dan lainnya namun tidak terpublish.
” Pengusaha bangunan, traso. Ada usaha perkebunan juga, tapi itu urusan keluarga Ini hanya kedekatan saya sama keluarga pasien,” Ucap dokter Hardi.
Dokter hardi mengatakan ada salah satu dari anak almrum Akidi yang ikut memberikan bantuan tersebut kepada Kapolda, Senin 26 juli . Ia adalah Erianti, yang datang untuk mewakili keluarga.
” Almarhum ini ada anak tujuh orang, yang ikut kemarin Erianti. Uang diberikan untuk pengendalian COVID-19 dan kesehatan keluarga prihatin melihat ini ” Ujar Hardi.
Banyak rekan dari keluarga mereka meninggal tak tertolong karena fasilitas terbatas dan penuh. Berawal dari keprihatinan itulah akhirnya pihak keluarga memberi bantuan.
” Alasan ya banyak meninggal dan dia melihat kawan dia banyak meninggal karena tidak bisa dirawat, jadinya prihatin” Kata Hardi.
Hardi juga mengatakan bahwa sudah kenal sejak sepuluh tahun lalu. Akidi wafat pada 2009 dan dimakamkan di Palembang.
“Saya hubungan hanya antara dokter sama pasien saja. Tak ada hubungan lain, bisnis juga tidak ada, murni pasien dan dokternya yang sudah puluhan tahun kenal,” Kata Hardi.
Dokter Hardi mengatakan bahwa uang Rp 2 trliun itu rencananya akan dicairkan lewat cek pada tanggal 27 juli. Namun rencana itu berubah karena nominalnya yang cukup besar dan butuh pengawasan dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
” Yang berhubungan dekat itu Pak Akidi saat masih hidup dengan Kapolda, anaknya juga kenal baik. Pak akidi meninggal 2009 dan dimakamkan di Palembang, walau anaknya sukses dijakarta, mereka tetap ingat Palembang,” Ucapnya.
” Tadinya mau dikasih cek, karena besar ya mungkin di transfer. Prosedur tidak bisa begitu saja, harus tahu OJK juga, transfer ke tim nanti,” Ucapnya.
Penutup
Demikian itulah sedikit ulasan yang bisa admin sampaikan terkait dengan Bisnis Keluarga Akidi Tio Penyumbang Rp 2 Triliun semoga informasi ini dapat bermanfaat untuk semuanya. sekian dan terimakasih telah berkunjung ke seobaru.com sampai jumpa lagi diartikel berikutnya.